11/23/2015

Tipe Rekan Kerja yang Harus Diwaspadai

Saliagu - Bekerja bukan saja untuk mencari nafkah bagi kelangsungan hidup Anda dan keluarga. Bekerja juga artinya mendapatkan keluarga baru yang sebelumnya tidak Anda kenal namun akan selalu Anda temui selama bekerja di tempat tersebut. 

Tipe Rekan Kerja yang Harus Diwaspadai
Ilustrasi
Dalam proses kerja sama di kantor, tidak jarang Anda menemukan beberapa kendala. Dari mulai masalah kerja, masalah pribadi, dan masalah yang timbul akibat gesekan rekan sekerja. Hal yang terakhir ini harus Anda sikapi dengan serius karena akan mempengaruhi karier Anda ke depannya. 

Anda harus bisa mencermati seperti apa tipe rekan kerja Anda. Yang mana yang harus diwaspadai dan mana yang bisa dijadikan rekan tempat berbagi. Jangan sampai kebaikan Anda dijadikan alat untuk kemajuan karier rekan kerja, sementara Anda yang bekerja keras tidak mendapatkan apa-apa. 

Berikut beberapa tipe rekan kerja yang harus diwaspadai karena akan menganggu peningkatan karier Anda di tempat kerja: 

1. Sok Senior 

Yang seringkali menciptakan ketimpangan di kantor adalah mereka yang sudah lebih dulu menjadi karyawan tetap, alias para “senior”. Mereka kadang bertindak semaunya dan kerap melebihi atasan dalam hal perintah sana sini. 



Bila Anda adalah karyawan baru, apalagi masih dalam status kontrak, tak heran jika sering kali menjadi sasaran. Tentunya Anda terganggu dengan sikap mereka yang menonjolkan senioritas, dan ini akan mengganggu kinerja Anda sebagai karyawan baru. 

Untuk mengatasinya, sebaiknya Anda perhatikan kondisi dan sistem yang diterapkan kantor terlebih dahulu. Bila sistem senioritas itu sudah lama berjalan, baiknya Anda ikuti saja kondisi tersebut dengan sabar sampai Anda diangkat menjadi karyawan tetap. 

Tetapi kalau ternyata kantor Anda menerapkan sistem demokratis dan tak pandang senioritas, Anda bisa melaporkan mereka pada atasan. 

2. Pendompleng 

Rekan kerja seperti ini akan menunjukkan dari pembicaraannya bahwa dia sudah banyak bekerja, padahal kenyataannya dia malah “mendompleng” pekerjaan yang Anda lakukan. 

Sebaiknya tunjukan sikap yang tegas pada tipe rekan kerja seperti ini, termasuk menegurnya saat dia tidak bekerja dan hanya mengakui pekerjaan yang sudah Anda lakukan sebagai pekerjaanya. 

Masih belum kapok juga? Lapor pada bos! 

3. Tak Beretika 

Pasti Anda sangat terganggu saat sedang bekerja sementara rekan di sebelah Anda memukul meja sambil berteriak mendengarkan musik. Atau saat Anda sedang dikejar deadline, dia malah mengajak ngobrol dan mengosipi si Bos. 

Mengakomodir rekan kerja yang tidak punya etika juga akan menganggu peningkatan karir Anda. Pekerjaan Anda akan terbengkalai dan Anda akan dimarahi bos. 

Lebih baik Anda menegur rekan Anda itu baik-baik, atau pura-pura sibuk menelpon saat dia mendekati meja Anda. 

4. Lari Dari Tanggung Jawab 

Rekan kerja seperti ini adalah bencana bila ditempatkan dalam satu tim dengan Anda. Dia akan melemparkan tanggung jawab kepada orang lain bila tak dapat menyelesaikan pekerjaan. Saat dimarahi bos, dengan berbagai alasan kemungkinan dia akan menyalahkan Anda dan anggota tim lainnya. 

Cara yang bisa dilakukan adalah bekerja sama dengan anggota tim lainnya untuk saling mengawasi tugas, dan selalu update lewat email. Itu untuk menghindari rekan yang lari dari tanggung jawab menyalahkan Anda atau rekan lainnya. 

Bagaimana bila Anda harus bekerja dengannya berdua saja? Pastikan pembagian kerja antara Anda dan rekan Anda itu jelas, sehingga Anda tidak akan jadi kambing hitam. 

Bila cara ini gagal, lebih baik Anda terus terang pada bos tentang kondisi yang sebenarnya terjadi. Atasan Anda pasti bisa mengerti. 

5. Kerabat Atasan 

Ada kalanya perusahaan yang Anda tempat Anda bekerja adalah milik keluarga, di mana kerabat dan keluarga atasan akan bekerja dengan Anda. Hampir sama dengan tipe rekan kerja yang sok senior, kerabat atasan biasanya sering sewenang-wenang pada karyawan lain. Posisi mereka juga lebih kuat karena bisa langsung melapor pada atasan Anda. 

Supaya karier Anda tidak mandeg, hanya dua hal yang bisa dilakukan. Yang pertama mencoba menjalin hubungan baik dengan mereka dan melakukan pendekatan. Bila Anda bisa membawa diri, mereka akan mendukung karier Anda ke tempat yang lebih baik lagi, karena dianggap bisa dipercaya dan cocok dengan mereka.  

Tidak bisa bermanis-manis dengan mereka? Satu-satunya jalan dengan keluar dari kantor tersebut dan mencari kantor yang lebih professional dalam hal urusan kepegawaian. 

Menghadapi rekan kantor dengan lima tipe di atas memang terkesan ribet. Namun bagaimana Anda bisa membawa diri saat menghadapi rekan kerja seperti akan menentukan bagaimana nasib karier Anda di masa depan.