Saliagu - Suka atau tidak sukanya seseorang akan jelas terpancar apabila Anda berhadapan dengannya. Sebagai seorang karyawan, Anda perlu peka melihat perilaku atasan, karena sikap atasan pun bisa menjadi tanda apakah ia menyukai Anda atau sebaliknya.
Ini penting untuk diketahui, karena jikasudah bisa merasakan gelagat bahwa atasan cenderung tak suka pada Anda, Anda bisa berusaha mencari tahu penyebabnya dan mencoba memperbaiki hubungan, atau mungkin mempertimbangkan mencari atasan di divisi lain maupun perusahaan lain.
Berikut enam tanda apakah bos tidak menyukai Anda, berikut solusi yang bisa Anda terapkan.
1. Selalu Menghindar
Atasan sulit melowongkan waktu untuk Anda temui, padahal ia selalu ada jika rekan kerja Anda yang lain ingin bertemu. Ia juga jarang berbicara pada Anda, dan saat ada perlu pun lebih memilih menitip pesan melalui rekan kerja Anda. Mungkin itu pertanda si bos memang malas dan tak mau berbicara dengan Anda, karena satu dan lain hal.
Atasan yang baik akan selalu meluangkan waktu bertatap muka dengan semua karyawannya tanpa kecuali. Dia akan siap mendengar keluh kesah dan juga memberikan solusi hingga karyawannya bisa bekerja dengan baik.
Solusi: Anda bisa mendekati atasan di kantin saat jam makan siang, atau ‘nimbrung’ saja saat ia sedang mampir di meja rekan kerja untuk berbincang. Jika cara ini tak juga berhasil, coba minta sesi one-on-one meeting melalui email, yang di-cc ke bagian HRD, sehingga si bos pun akan sulit menunda-nunda tanpa akhir.
2. Tidak Dilibatkan
Anda sering kali tidak diajak rapat, atau bahkan tak dilibatkan dalam email-email penting yang dikirim atasan.
Nah, sebelum berpikir kalau ini artinya bos tidak suka pada Anda, Anda harus memastikan apakah keberadaan Anda memang diperlukan di rapat tersebut? Dan apakah email-email tersebut berhubungan dengan pekerjaan Anda? Kalau ternyata yang rapat adalah divisi Anda dan Anda tidak diundang, mungkin ada masalah antara bos dan Anda.
Solusi: Lakukan pendekatan pada atasan dan tanyakan secara santun mengapa hanya Anda sendiri yang tidak diikut sertakan dalam rapat. Tanyakan juga padanya, apa Anda melakukan kesalahan. Jangan lupa minta bantuan rekan kerja Anda yang lain untuk memberi tahu Anda setiap ada email atau rapat penting divisi Anda yang mungkin Anda tak dilibatkan.
3. Tak Diberi Kesempatan Bicara Saat Meeting
Idealnya dalam suatu meeting, semua orang bisa memberikan pendapat demi kemajuan perusahaan. Namun Anda tidak pernah diberikan kesempatan untuk menyampaikan ide dan solusi. Atasan justru lebih suka meminta orang lain memberikan idenya.
Solusi: Menghadapi situasi tersebut, sebaiknya Anda menahan diri dan jangan “meledak” di ruang rapat. Bila ada kesempatan mintalah waktu dan tanyakan kepadanya secara personal apa alasan si bos memperlakukan Anda demikian.
4. Anda Dibiarkan Makan Gaji Buta
Sehari-hari di kantor tak melakukan apa-apa, namun gaji tetap dibayarkan. Kelihatannya enak, ya? Hati-hati, jika Anda tak melakukan apa-apa namun dibiarkan saja, ini artinya Anda tak dipercaya untuk mengerjakan proyek apapun, dan atasan pun membiarkan saja rapor Anda merah di mata HRD karena selama berbulan-bulan tak ada kontribusi kerja ke perusahaan. Hasilnya, jika perusahaan harus memecat pegawai dengan alasan penghematan atau perombakan struktur perusahaan, tebak siapa yang akan mereka pilih untuk dipecat?
Solusi: Jadilah proaktif. Jangan tunggu diberi pekerjaan, tapi mintalah pekerjaan pada atasan. Tanya pada rekan kerja Anda yang lain apakah ada proyek dan pekerjaan yang bisa Anda bantu sesuai dengan keahlian Anda. Kalau perlu, pikirkan ide-ide kreatif untuk suatu proyek atau program baru yang bisa Anda lakukan untuk kemajuan perusahaan, dan langsung jalankan sendiri jika sudah disetujui.
5. Anda Jadi Kambing Hitam
Anda selalu mendapat teguran dan menjadi kambing hitam bila ada kesalahan dalam bekerja. Padahal atasan tidak pernah mem-brief Anda saat melakukan pekerjaan tersebut. Kadang Anda ditegur di depan banyak orang, sehingga Anda merasa malu. Padahal Anda bukan hanya sendirian saat melakukan pekerjaan tersebut
Solusi: Anda bisa bertemu bos empat mata dan bertanya apakah ada maksud lain dari perlakuannya itu. Katakan bahwa Anda butuh kepercayaannya dalam melakukan pekerjaan dan juga minta dibimbing supaya tidak melakukan kesalahan.
6. Kesuksesan dan Kerja Keras Anda Tak Dianggap
Segala jerih payah yang Anda lakukan sama sekali tidak dihargai dan selalu diberi nilai minus. Padahal Anda sudah melakukan semua tugas sebaik mungkin. Sebaik apapun yang Anda lakukan, selalu saja ia mencari-cari kekurangannya. Padahal rekan kerja lain tidak pernah mengalami masalah yang sama.
Solusi: Hampir sama dengan solusi sebelumnya, Anda bisa mengajak bos bicara dan menanyakan kesalahan Anda. Jangan menggunakan pelantara untuk hal ini karena baiknya adalah komunikasi langsung.
Kalau semua solusi yang Anda lakukan tidak berhasil, mungkin saatnya Anda minta dipindahkan ke divisi lain (atau perusahaan lain?) dengan atasan yang lebih menghargai usaha Anda. Kerja keras saja tak cukup untuk meraih kesuksesan, karena sering kali nasib masa depan kita ditentukan oleh atasan. Jadi pastikan kita bekerja pada bos yang dapat membantu kemajuan karir kita. source