11/11/2015

Penyebab Stress di Tempat Kerja dan Cara Mengatasinya

Saliagu - Tempat kerja adalah kadang kala sarang stress, sumbernya berasal dari kebiasaan kerja Anda sendiri. Tanpa Anda sadari, Anda mungkin telah menciptakan tekanan kerja berlebihan yang menyebabkan stress dengan salah satu kebiasaan di bawah ini.

1. Menunda Pekerjaan

Anda pasti sudah familiar dengan degup jantung meningkat dan keringat dingin yang mengalir saat tenggat waktu mendekat dan Anda belum juga menyelesaikan pekerjaan. Ada banyak alasan mengapa Anda menunda pekerjaan dan Anda tahu Anda seharusnya mulai saat ini juga, tapi entah mengapa sulit sekali menyingkirkan kebiasaan ini.

Solusinya: Jika Anda merasa tugas Anda terlalu sulit atau terlalu banyak untuk dikerjakan, coba pecahkan menjadi beberapa potong tugas kecil dan lakukan satu demi satu. Satu trik universal yang bisa Anda coba adalah menentukan sebuah tenggat waktu yang lebih awal dari tenggat waktu asli. 

2. Menuntut Kesempurnaan

Moto hidup Anda mungkin hanya satu: Tidak boleh ada satu nila yang merusak sebelanga susu. Semua harus sempurna! Tidak jarang Anda sampai mengulang-ulang pekerjaan hingga Anda merasa sudah mencapai standar Anda yang luar biasa tinggi. Kadang kala Anda juga menuntut orang di sekeliling Anda untuk memiliki standar tinggi yang sama.

Solusinya: Daripada Anda menyiksa diri karena satu titik yang menurut Anda kurang sempurna, mengapa tidak fokus pada usaha Anda atau kolega menyelesaikan tugas dengan baik dan aspek-aspek lain yang seharusnya Anda banggakan? Ingat, Anda bukan satu-satunya yang mampu menilai kualitas karya Anda dan semua orang punya standar berbeda-beda.

3. Mengiyakan Semua Pekerjaan Yang Diberikan Pada Anda

Entah karena segan menolak, padahal Anda hampir tenggelam di balik tumpukan pekerjaan Anda sendiri. Terkadang Anda malah terpaksa lembur untuk menyelesaikan semuanya.

Solusinya: Jika Anda tidak bisa menolak langsung, negosiasikan jumlah beban kerja atau tenggat waktu, terutama jika pekerjaan yang dihibahkan pada Anda sebetulnya tidak termasuk dalam tanggung jawab Anda.

4. Terlalu Pasrah Dengan Kondisi Kerja Yang Tidak Ideal

Kolega yang menyebalkan, bos yang kelewat menuntut, atau tempat kerja tidak menyenangkan memang sesuatu yang sulit dihindari. Mungkin Anda berpikir ya sudahlah, sabar sedikit, yang penting Anda fokus bekerja. Padahal menurut riset yang dilakukan oleh Cambridge University, hubungan interpersonal di tempat kerja yang kurang ideal adalah salah satu kontributor stress terbesar di tempat kerja. Jika tidak mengambil langkah untuk mengatasinya, lama-kelamaan Anda akan merasa tertekan karena harus berada di lingkungan yang tidak kondusif berjam-jam dalam sehari.

Solusinya: Setiap orang tentu punya prioritas berbeda, namun jika kesehatan fisik dan mental Anda mulai terganggu karena lingkungan kerja tidak mendukung, coba hampiri departemen HR untuk membahas permasalahan serius. Tidak ada yang mewajibkan Anda untuk bertahan bekerja di tengah kondisi kerja yang buruk.

5. Overthinking

Anda sering memikirkan kembali keputusan dan langkah yang Anda ambil bahkan jauh sesudah proyek atau tugas selesai. Anda terus menelisik pilihan Anda dan kesalahan. Tidak jarang Anda terus menerus berpikir "Andaikan..." dan mempertanyakan ulang sampai sebelum tidur.

Solusinya: Kami mengerti kalau Anda ingin mengambil keputusan yang tepat seperti si perfeksionis di nomor 2. Jika Anda telah melakukan persiapan dan riset yang memadai, yakinlah pada diri sendiri bahwa Anda telah melakukan pilihan yang benar saat itu. Setelah proyek atau tugas selesai, stop memikirkan hal-hal yang tidak bisa diulang kembali karena hanya akan menambah stress tidak perlu. Anda boleh merefleksikan kesalahan untuk dipelajari sebagai pengalaman, tapi jangan sampai Anda tidak bisa move on.

6. Kurang Proaktif

Anda merasa kalau Anda bekerja dengan baik, bos juga akan memperhatikan, hanya saja Anda tidak kunjung dipromosi atau mendapat kenaikan gaji. membuat Anda frustrasi karena merasa kurang diapresiasi padahal mungkin Anda hanya perlu bertanya.

Solusinya: Apa yang Anda inginkan, go for it. Terkadang, tidak ada yang akan menawarkannya pada Anda jika Anda tidak aktif mengejarnya. Ingat saja Anda juga harus siap dengan bukti-bukti bahwa memang sudah saatnya Anda mendapat kenaikan gaji atau dipromosi. source