11/14/2015

Tantangan yang Dihadapi Karyawan di Kantor Baru, Simak!

Saliagu - Karena tawaran lebih menggiurkan, masa depan lebih menjanjikan, atau memang mengejar karir impian di perusahaan idaman, hari pertama di kantor baru memang selalu mendebarkan. Bukan saja karena Anda masih bersemangat membuka lembaran baru dengan pekerjaan baru, tapi juga karena Anda tahu ada banyak tantangan yang harus Anda hadapi di kantor baru.


Yup. Menjadi karyawan baru tidaklah mudah. Anda harus menyesuaikan diri dengan kondisi kantor baru, baik suasananya dan juga rekan kerjanya. Belum lagi budaya perusahaan yang bisa jauh berbeda dengan yang biasa Anda jalani di kantor lama.


Berikut lima tantangan terberat yang biasa dihadapi karyawan di kantor baru, plus solusinya: 
1. Peraturan Tempat Kerja
Baca kontrak kerja baik-baik, dan dengarkan ‘wejangan’ dari departemen HRD di hari pertama masuk. Jika Anda harus mengikuti sesi orientasi karyawan baru, perhatikan baik-baik agar Anda tahu apa yang boleh dan tak boleh dilakukan di perusahaan ini. Lupakan kebiasan-kebiasan di tempat kerja lama dan mulailah belajar menyesuaikan diri sesuai peraturan tempat baru.
Penting juga untuk tidak membawa kebiasaan lama ke tempat kerja baru. Misalnya bila tempat kerja baru mewajibkan Anda datang pukul 8.00 pagi, lebih pagi dari tempat kerja lama, maka jangan pelihara kebiasaan lama Anda datang ke kantor pukul 9.00. Atau jika kantor lama Anda cenderung lebih santai, sedangkan kantor baru tergolong formal dari mulai pakaian hingga cara berinteraksi di kantor, mau tak mau kini Anda harus menahan diri melakukan kebiasaan santai di kantor lama. 
2. Menghadapi Atasan Baru
Anda beruntung jika pindah ke kantor baru karena memang diajak bos Anda di tempat lama. Namun jika Anda mendapat atasan yang sama sekali baru, Anda harus “belajar” dari awal bagaimana karakteristik atasan Anda, hal-hal apa saja yang bisa membuatnya marah atau senang, dan bagaimana cara yang tepat untuk berkomunikasi dengannya (formal atau kasual).
Di hari pertama bekerja, baiknya Anda mengambil prinsip see and learn alias lihat dan pelajari tingkah laku dan kinerja atasan, serta bagaimana rekan kerja yang lain berinteraksi dengannya. Anda juga bisa bertanya kepada kolega jika ada tips soal menghadapi bos.
3. Beban Pekerjaan
Bahkan jika Anda pindah ke perusahaan lain namun untuk bidang dan jabatan yang sama, beban kerja Anda belum tentu sama dengan di kantor lama. Ini berhubungan dengan industri apa yang dijalani perusahaan tersebut, dan bagaimana sistem pembagian kerja di sana. Anda bisa saja tiba-tiba kebagian setumpuk pekerjaan sejak hari pertama, namun bukan tak mungkin juga Anda merasa makan gaji buta meski sudah sekian minggu bekerja di sana.
Yang bisa Anda lakukan memastikan sedari awal apa saja job description Anda, dan urusan apa saja yang di-handle oleh divisi Anda. Kemudian sesuaikan manajemen waktu Anda agar bisa menyelesaikan semua tugas tepat pada waktunya. Jika Anda justru merasa tugas Anda terlalu sedikit, tanya pada kolega atau bahkan divisi lain jika ada sesuatu yang bisa Anda bantu. Atau, cari ide untuk suatu proyek yang bisa Anda ajukan pada atasan.
4. Menjalin Hubungan dengan Rekan baru
Banyak yang bilang bahwa menjalin hubungan dengan rekan kerja baru merupakan tantangan yang paling sulit dihadapi karyawan baru. Apalagi bagi karyawan introvert yang kurang nyaman berada di lingkungan baru dengan orang-orang yang tak dikenal. Jika Anda tipe orang seperti ini, jangan panik. Hapalkan nama teman-teman kerja baru (setidaknya yang satu divisi dengan Anda) dan selalu terima ajakan makan siang bersama meski Anda sudah membawa bekal. Sesi makan siang bersama biasanya bisa jadi kesempatan bagi Anda dan kolega baru untuk sama-sama saling mengenal. 
5. Move On dari Kantor Lama
Tak semua orang meninggalkan kantor lama dengan perasaan negatif. Banyak juga yang memilih pindah ke perusahaan baru karena tawaran gaji lebih besar atau perusahaan lebih menjanjikan, meskipun dirinya sudah merasa betah di kantor lama. Atau bisa juga kantor lama yang Anda cintai sedang dalam masalah finansial dan harus melakukan perampingan, bahkan gulung tikar, sehingga mau tak mau Anda harus pindah ke perusahaan lain. 
Bernostalgia memang sah-sah saja, namun jangan sampai ini membuat Anda terus membandingkan kantor baru dengan kantor lama karena efeknya negatif bagi semangat kerja Anda. Daripada berpikir, “Di kantor ini tidak bisa begini-begitu seperti di kantor lama”, lebih baik fokus kepada hal-hal positif yang Anda bisa dapatkan dari tempat baru, dan bagaimana Anda bisa memaksimalkan peluang yang akan hadir berkat pekerjaan baru ini.
Punya pengalaman mendebarkan di hari pertama masuk kantor baru? Ceritakan pada kami di kolom komentar di bawah ini.