Showing posts with label Advices. Show all posts
Showing posts with label Advices. Show all posts

11/17/2015

Rutinitas Pagi Hari yang Membuat Anda Lebih Sehat dan Produktif

Saliagu - Apa yang biasanya Anda lakukan saat pertama kali bangun tidur? Mematikan (atau menunda alarm) di smartphone Anda? Atau mungkin sesegera mungkin memeriksaupdate apa saja yang masuk di sosial media maupun email? Mungkin juga Anda juga termasuk pengemar berat kafein yang saat bangun tidur langsung mencari kopi untuk memenuhi kebutuhan kafein?

Advices, Good Morning

Banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan untuk memulai pagi, tapi sayangnya tidak semua kegiatan pagi yang Anda lakukan adalah kegiatan yang baik bagi tubuh. Padahal, pagi hari kerap dipercaya sebagai momen terbaik untuk meningkatkan kesehatan Anda. Berikut lima kebiasaan baik yang bisa Anda lakukan untuk mengawali hari.

1. Jangan Cek Apapun di Layar Handphone
Foto: www.thestar.com.my
Jika Anda menggunakan alarm di handphone Anda, maka mematikan alarm adalah satu-satunya kegiatan yang boleh Anda lakukan dengan handphone di pagi hari. Bukan berarti Anda tidak boleh memeriksa apa saja yang terjadi dengan kehidupan dunia (maya) Anda, tapi berikanlah minimal 20 menit di pagi hari Anda terbebas dari benda modern yang satu itu.

Manfaatkan waktu tersebut untuk menyapa seluruh anggota keluarga yang ada di rumah. Jika Anda tinggal sendirian, manfaatkanlah 15 menit tersebut menjadi “me time” Anda. Jangan salah, sekadar berdiam diri dan menikmati kesunyian pagi juga bisa menjadi hal yang sangat menyenangkan.

2. Minum Air Jeruk Lemon Hangat
shanecloud.com
Foto: shanecloud.com
Sudah bukan zamannya memulai pagi dengan sambutan segelas penuh kafein. Belum lagi jika Anda biasa menambahkan gula ke dalam kopi. Cobalah beralih ke hal yang lebih sehat. Meminum segelas air jeruk lemon hangat, misalnya.

Air lemon hangat dipercaya bisa membantu proses pembersihan liver. Rasa asam lemon juga akan meringankan kerja asam pencernaan di pagi hari. Lemon yang kaya vitamin C dan asam askorbat dapat membantu memerangi virus flu dan juga menyerap zat besi yang berguna untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Lemon juga bisa membuat kadar pH di dalam tubuh Anda menjadi seimbang kembali.

Foto: healthcaresolutionsplus.org
3. Olahraga Kecil


Jangan pernah melewatkan hari Anda tanpa olahraga. Tidak perlu berlebihan membayangkan bahwa olahraga yang harus Anda lakukan secara rutin adalah olahraga yang berat. Cukup memulai pagi Anda dengan melakukan peregangan-peregangan dan olahraga kecil saja. Waktu yang dibutuhkan pun tidak terlalu lama, hanya sekitar 10 menit rasanya cukup.

Untuk panduan gerakan apa saja yang harus Anda lakukan, coba maksimalkan pencarian informasi melalui internet Anda. Dengan berolahraga di pagi hari, Anda akan melepaska hormon endorfin yang akan mampu membuat Anda menjalani hari dengan lebih ceria.

4. Cek Ulang Semua Barang Bawaan
Foto: www.gurl.com
Anda yakin sudah membawa semua perlatan yang akan Anda butuhkan di kantor? Walaupun sudah menyiapkan dengan baik di malam sebelumnya, tidak ada salahnya jika Anda mengecek ulang barang bawaan. Anda bisa melakukannya setelah mandi, atau di 15 menit awal saat Anda baru saja bangun tidur.

Jika masih memiliki waktu lebih, menyiapkan sarapan bisa menjadi alternatif kegiatan pagi Anda. Orang yang mengawali hari dengan sarapan biasanya akan menjalankan kegiatan sehari-harinya lebih baik dibanding yang tidak sarapan, karena Anda bisa mendapatkan energi lebih untuk menjalani separuh hari Anda sebelum waktu makan siang tiba.
Foto: carlycoopercoaching.com
5. Meditasi

Pernah merasa kepala Anda sakit karena terlalu banyak memikirkan berbagai macam hal? Mungkin ini saatnya Anda melakukan kegiatan pagi yang satu ini, yaitu meditasi. Meditasi di pagi hari memiliki banyak sekali manfaat di antaranya adalah meningkatkan konsentrasi, membuat tubuh lebih berenergi, dan juga menyeimbangkan emosi. Bermeditasi juga dikatakan bisa membantu penurunan berat badan, melancarkan pencernaan, dan bagi wanita meditasi dipercaya bisa menghilangkan rasa sakit saat PMS menyerang.

11/16/2015

Aktivitas Unik yang Bisa Membuat Anda Lebih Cerdas

Saliagu - Kecerdasan bersifat fleksibel. Ia tidak hanya dibatasi oleh nilai IQ, kemampuan menghafalkan sejumlah informasi, atau menghitung dengan cepat. Seringkali, kecerdasan bisa juga berarti Anda mampu memproses informasi dengan efektif, mengidentifikasi dan memecahkan masalah dengan logis, serta menghasilkan ide yang super kreatif dan out of the box. Manifestasi kecerdasan ini nantinya akan membuat Anda semakin bersinar di tempat kerja.
Semua kegiatan unik di artikel ini telah terbukti dan dirancang untuk menstimulasi produktivitas, kreativitas, dan kinerja kerja otak Anda secara keseluruhan. Sekarang, setelah akhir pekan Anda bebas dari pekerjaan dan beban pikiran, coba lakukan aktivitas berikut ini sepanjang weekend, dan perlahan, setiap hari. Tenang saja, tidak satu pun kegiatan ini mengharuskan Anda untuk berhitung atau menghafal, apa saja aktifitas yang bisa membuat anda lebih cerdas?
1. Membaca Novel Fiksi
Novel nonfiksi memang mengenalkan Anda pada berbagai topik dan pola pikir baru, namun novel fiksi juga memiliki kelebihan, yaitu memicu kreativitas dan meningkatkan kemampuan Anda untuk memvisualisasikan sebuah permasalahan. Ini karena Anda 'dipaksa' untuk membayangkan alur cerita dalam novel fiksi. Sebagai bonus, membaca novel fiksi terbukti membuat Anda lebih empati terhadap individu di sekeliling Anda. Hal ini terutama akan sangat membantu Anda yang bekerja di departemen HR, manajemen senior, atau Anda yang ingin memperbaiki hubungan dengan kolega di kantor.
2. Bermain Game
Ha! Guru Anda yang dulu marah-marah karena Anda bolos untuk bermain game ternyata hanya setengah benar! Tahukah Anda kalau bermain game ternyata dapat meningkatkan performa otak? Bahkan game simpel seperti Super Mario saja dapat membantu Anda dari segi perencanaan strategi, peningkatan daya ingat, dan kemampuan motorik.
Jadi daripada bersantai di sofa dan menonton, ayo bermain game! Permainan klasik seperti Scrabble, Sudoku, atau aplikasi seperti 2048 juga dapat meningkatkan kemampuan otak Anda baik dari segi peningkatan kosa kata maupun kemampuan berpikir secara logis. Tapi jangan sampai Anda kepikiran bolos kerja untuk bermain game, ya.
3. Berolahraga
Anda tahu kalau berolahraga dapat membuat Anda lebih sehat dan terhindar dari penyakit, tapi ternyata aktivitas fisik juga memiliki efek positif untuk otak Anda karena aliran darah kaya oksigen akan mengalir ke otak saat Anda sedang aktif. Keuntungannya bermacam-macam, seperti membantu memproses informasi baru lebih cepat dan meningkatkan kemampuan otak menyimpan memori dengan lebih efektif.
Olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi memang akan sangat membantu, tapi Anda juga dapat memperoleh manfaatnya tanpa pergi ke gym asal Anda ingat untuk tetap aktif dan bergerak sepanjang hari.
4. Tidur Siang
Aktivitas yang satu ini mungkin sering Anda lakukan tanpa menyadari manfaatnya pada otak Anda. Tidur siang singkat sepanjang 15 hingga 20 menit akan membuat Anda lebih segar saat bangun, sehingga otak Anda lebih reseptif untuk menerima dan menyerap informasi baru saat bangun. Selain itu, saat tidur siang, otak Anda melakukan 'bersih-bersih' informasi dan memori, sehingga Anda akan lebih mudah mengakses memori dan pengetahuan baru.
5. Meditasi
Meditasi bukan hanya dapat meringankan stress akibat tekanan di tempat kerja, tapi juga melatih otak Anda untuk menghilangkan distraksi yang mengganggu konsentrasi, bahkan merubah struktur otak Anda. Anda tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam diam di pojokan. Meditasi lima menit setiap hari sudah cukup untuk perlahan-lahan membantu Anda untuk lebih fokus sehari-hari.
6. Berdebat Dengan Teman
Kalau sudah kehabisan bahan gosip atau topik, coba pilih sebuah topik untuk dibahas bersama teman. Lebih baik lagi jika Anda dan teman memiliki pandangan yang berbeda. Yup, sedikit perbedaan pendapat antar Anda dan teman tidak apa-apa, bahkan menguntungkan. Ketika sedang berdebat, Anda akan saling berbagi informasi dan Anda akan terlatih untuk melihat sebuah permasalahan dari berbagai perspektif. Ingat, silahkan berdebat dengan tetap menjaga rasa hormat satu sama lain.

11/15/2015

6 Jenis Pekerjaan yang Bisa Menimbulkan Perceraian

Saliagu - Perceraian terjadi bukan saja karena ketidakcocokan dan faktor ekonomi saja. Banyak hal lain yang menyebabkan suami istri terpaksa berpisah, satu di antaranya adalah alasan profesi.


That’s true. Perceraian karena profesi erat kaitannya dengan jam kerja yang tidak teratur, tuntutan untuk bertemu orang baru yang lebih menarik, dan seringnya kontak fisik dengan klien atau rekan kerja yang ujung-ujungnya berakhir pada perselingkuhan.



Beberapa penelitian, termasuk yang dilakukan oleh tim di Radford University di Amerika, menemukan belasan profesi yang rentan terhadap perceraian.


Enam di antaranya dirangkum oleh tim Qerja di bawah ini:


1. Bartender

Jika Anda sering hangout di bar, bartender pasti adalah profesi yang familiar. Namun bagaimana mereka bisa masuk dalam daftar profesi rawan perceraian? Pihak Radford tidak menjelaskan dengan detil. Bisa jadi karena profesi ini mengharuskan orang bekerja malam hari sehingga praktis seorang bartender akan sulit tidur di jam yang sama dengan pasangannya. Tuntutan pekerjaan bartender juga mengharuskan mereka bertemu dengan banyak orang baru yang sedang dipengaruhi alkohol, sehingga bisa jadi rawan perselingkuhan.


2. Pekerja Dunia Hiburan

Para entertainer baik penyanyi, aktor/aktris, dan senimak lain, harus terlebih dahulu memiliki komitmen kuat saat memutuskan untuk menikah. Kalau tidak, statistik menunjukkan sebagian besar pernikahan mereka akan berujung perceraian.


Masalahnya, mereka harus siap dengan segala hal termasuk juga godaan fans, jam kerja yang tidak teratur, dan pesona lawan main di sinetron atau film yang nyata-nyata bisa menyebabkan pernikahan tersebut bubar jalan.
Selain itu kehidupan para entertainer yang super gemerlap menyebabkan mereka sering melupakan pasangannya, terutama jika pasangannya bukan dari dunia hiburan juga.


3. Tenaga Medis

Tenaga medis yang dimaksud adalah dokter dan perawat. Mereka biasanya bekerja dalam tekanan dan stress tanpa henti, belum lagi kalau pasien mereka meninggal atau berhadapan dengan pasien yang kondisinya kritis.
Pasangan dari orang yang memiliki profesi ini haruslah sabar dan pengertian, apalagi kalau para ahli medis ini memiliki emosi yang berubah-ubah dan juga tingkah laku yang terkadang sulit dideteksi.
Perselingkuhan berbuah perceraian juga sering terjadi terjadi antara dokter dan suster, atau kadang-kadang dokter dan perawat dengan dengan pasiennya. Dimula dari curhat-curhatan hingga akhirnya menjadi hubungan serius yang mengancam bahtera rumah tangga yang sudah dibina.
4. Penari
Berhati-hatilah Anda jika memutuskan memilih penari sebagai profesi masa depan. Bukan apa-apa, menurut penelitian, profesi yang Anda pilih itu sangat rentan pada perceraian.
Menari memang menyenangkan, apalagi bila berpasangan. Butuh latihan keras untuk mendapatkan gerakan yang kompak antara pasangan penari. Yang jadi masalah adalah bila pasangan menari Anda adalah lawan jenis, sehingga pasti suami/ istri Anda akan cemburu berat melihat Anda dan pasangan tari Anda beraksi di atas panggung!
5. Psikiater
Ada yang bilang psikiater adalah orang yang paling sulit menikah. Kenapa? Karena mereka cenderung memperlakukan pasangannya seperti pasien yang punya masalah kejiwaan. Sehingga tak heran, pasangannya akan merasa sangat terganggu.
Di luar itu, seorang psikiater juga punya keahlian membuat pasien percaya dan mau bercerita apa saja sehingga terjadi ikatan batin antara psikiater dan pasiennya. Walah.


6. Pilot

Di Indonesia memang belum ada datanya, namun penelitian di Amerika menunjukkan bahwa 75% pilot sudah pernah bercerai. Bahkan ada yang lebih dari satu kali. Penyebabnya diduga karena selain jam kerja yang panjang dan tak menentu yang membuat pilot jarang di rumah, profesi ini juga mengharuskan mereka menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas dengan teman-teman kerja dibandingkan dengan keluarga. Tak heran jika banyak pilot yang akhirnya memilih menjalin hubungan dengan pramugari karena lebih mudah untuk bertemu.

11/14/2015

Tantangan yang Dihadapi Karyawan di Kantor Baru, Simak!

Saliagu - Karena tawaran lebih menggiurkan, masa depan lebih menjanjikan, atau memang mengejar karir impian di perusahaan idaman, hari pertama di kantor baru memang selalu mendebarkan. Bukan saja karena Anda masih bersemangat membuka lembaran baru dengan pekerjaan baru, tapi juga karena Anda tahu ada banyak tantangan yang harus Anda hadapi di kantor baru.


Yup. Menjadi karyawan baru tidaklah mudah. Anda harus menyesuaikan diri dengan kondisi kantor baru, baik suasananya dan juga rekan kerjanya. Belum lagi budaya perusahaan yang bisa jauh berbeda dengan yang biasa Anda jalani di kantor lama.


Berikut lima tantangan terberat yang biasa dihadapi karyawan di kantor baru, plus solusinya: 
1. Peraturan Tempat Kerja
Baca kontrak kerja baik-baik, dan dengarkan ‘wejangan’ dari departemen HRD di hari pertama masuk. Jika Anda harus mengikuti sesi orientasi karyawan baru, perhatikan baik-baik agar Anda tahu apa yang boleh dan tak boleh dilakukan di perusahaan ini. Lupakan kebiasan-kebiasan di tempat kerja lama dan mulailah belajar menyesuaikan diri sesuai peraturan tempat baru.
Penting juga untuk tidak membawa kebiasaan lama ke tempat kerja baru. Misalnya bila tempat kerja baru mewajibkan Anda datang pukul 8.00 pagi, lebih pagi dari tempat kerja lama, maka jangan pelihara kebiasaan lama Anda datang ke kantor pukul 9.00. Atau jika kantor lama Anda cenderung lebih santai, sedangkan kantor baru tergolong formal dari mulai pakaian hingga cara berinteraksi di kantor, mau tak mau kini Anda harus menahan diri melakukan kebiasaan santai di kantor lama. 
2. Menghadapi Atasan Baru
Anda beruntung jika pindah ke kantor baru karena memang diajak bos Anda di tempat lama. Namun jika Anda mendapat atasan yang sama sekali baru, Anda harus “belajar” dari awal bagaimana karakteristik atasan Anda, hal-hal apa saja yang bisa membuatnya marah atau senang, dan bagaimana cara yang tepat untuk berkomunikasi dengannya (formal atau kasual).
Di hari pertama bekerja, baiknya Anda mengambil prinsip see and learn alias lihat dan pelajari tingkah laku dan kinerja atasan, serta bagaimana rekan kerja yang lain berinteraksi dengannya. Anda juga bisa bertanya kepada kolega jika ada tips soal menghadapi bos.
3. Beban Pekerjaan
Bahkan jika Anda pindah ke perusahaan lain namun untuk bidang dan jabatan yang sama, beban kerja Anda belum tentu sama dengan di kantor lama. Ini berhubungan dengan industri apa yang dijalani perusahaan tersebut, dan bagaimana sistem pembagian kerja di sana. Anda bisa saja tiba-tiba kebagian setumpuk pekerjaan sejak hari pertama, namun bukan tak mungkin juga Anda merasa makan gaji buta meski sudah sekian minggu bekerja di sana.
Yang bisa Anda lakukan memastikan sedari awal apa saja job description Anda, dan urusan apa saja yang di-handle oleh divisi Anda. Kemudian sesuaikan manajemen waktu Anda agar bisa menyelesaikan semua tugas tepat pada waktunya. Jika Anda justru merasa tugas Anda terlalu sedikit, tanya pada kolega atau bahkan divisi lain jika ada sesuatu yang bisa Anda bantu. Atau, cari ide untuk suatu proyek yang bisa Anda ajukan pada atasan.
4. Menjalin Hubungan dengan Rekan baru
Banyak yang bilang bahwa menjalin hubungan dengan rekan kerja baru merupakan tantangan yang paling sulit dihadapi karyawan baru. Apalagi bagi karyawan introvert yang kurang nyaman berada di lingkungan baru dengan orang-orang yang tak dikenal. Jika Anda tipe orang seperti ini, jangan panik. Hapalkan nama teman-teman kerja baru (setidaknya yang satu divisi dengan Anda) dan selalu terima ajakan makan siang bersama meski Anda sudah membawa bekal. Sesi makan siang bersama biasanya bisa jadi kesempatan bagi Anda dan kolega baru untuk sama-sama saling mengenal. 
5. Move On dari Kantor Lama
Tak semua orang meninggalkan kantor lama dengan perasaan negatif. Banyak juga yang memilih pindah ke perusahaan baru karena tawaran gaji lebih besar atau perusahaan lebih menjanjikan, meskipun dirinya sudah merasa betah di kantor lama. Atau bisa juga kantor lama yang Anda cintai sedang dalam masalah finansial dan harus melakukan perampingan, bahkan gulung tikar, sehingga mau tak mau Anda harus pindah ke perusahaan lain. 
Bernostalgia memang sah-sah saja, namun jangan sampai ini membuat Anda terus membandingkan kantor baru dengan kantor lama karena efeknya negatif bagi semangat kerja Anda. Daripada berpikir, “Di kantor ini tidak bisa begini-begitu seperti di kantor lama”, lebih baik fokus kepada hal-hal positif yang Anda bisa dapatkan dari tempat baru, dan bagaimana Anda bisa memaksimalkan peluang yang akan hadir berkat pekerjaan baru ini.
Punya pengalaman mendebarkan di hari pertama masuk kantor baru? Ceritakan pada kami di kolom komentar di bawah ini.

11/11/2015

Beberapa Tanda Bos Tidak Suka Pada Anda dan Solusi Menghadapinya

Saliagu - Suka atau tidak sukanya seseorang akan jelas terpancar apabila Anda berhadapan dengannya. Sebagai seorang karyawan, Anda perlu peka melihat perilaku atasan, karena sikap atasan pun bisa menjadi tanda apakah ia menyukai Anda atau sebaliknya.

Ini penting untuk diketahui, karena jikasudah bisa merasakan gelagat bahwa atasan cenderung tak suka pada Anda, Anda bisa berusaha mencari tahu penyebabnya dan mencoba memperbaiki hubungan, atau mungkin mempertimbangkan mencari atasan di divisi lain maupun perusahaan lain.

Berikut enam tanda apakah bos tidak menyukai Anda, berikut solusi yang bisa Anda terapkan.


1. Selalu Menghindar

Atasan sulit melowongkan waktu untuk Anda temui, padahal ia selalu ada jika rekan kerja Anda yang lain ingin bertemu. Ia juga jarang berbicara pada Anda, dan saat ada perlu pun lebih memilih menitip pesan melalui rekan kerja Anda. Mungkin itu pertanda si bos memang malas dan tak mau berbicara dengan Anda, karena satu dan lain hal.

Atasan yang baik akan selalu meluangkan waktu bertatap muka dengan semua karyawannya tanpa kecuali. Dia akan siap mendengar keluh kesah dan juga memberikan solusi hingga karyawannya bisa bekerja dengan baik.

Solusi: Anda bisa mendekati atasan di kantin saat jam makan siang, atau ‘nimbrung’ saja saat ia sedang mampir di meja rekan kerja untuk berbincang. Jika cara ini tak juga berhasil, coba minta sesi one-on-one meeting melalui email, yang di-cc ke bagian HRD, sehingga si bos pun akan sulit menunda-nunda tanpa akhir.

2. Tidak Dilibatkan

Anda sering kali tidak diajak rapat, atau bahkan tak dilibatkan dalam email-email penting yang dikirim atasan.

Nah, sebelum berpikir kalau ini artinya bos tidak suka pada Anda, Anda harus memastikan apakah keberadaan Anda memang diperlukan di rapat tersebut? Dan apakah email-email tersebut berhubungan dengan pekerjaan Anda? Kalau ternyata yang rapat adalah divisi Anda dan Anda tidak diundang, mungkin ada masalah antara bos dan Anda.

Solusi: Lakukan pendekatan pada atasan dan tanyakan secara santun mengapa hanya Anda sendiri yang tidak diikut sertakan dalam rapat. Tanyakan juga padanya, apa Anda melakukan kesalahan. Jangan lupa minta bantuan rekan kerja Anda yang lain untuk memberi tahu Anda setiap ada email atau rapat penting divisi Anda yang mungkin Anda tak dilibatkan.

3. Tak Diberi Kesempatan Bicara Saat Meeting

Idealnya dalam suatu meeting, semua orang bisa memberikan pendapat demi kemajuan perusahaan. Namun Anda tidak pernah diberikan kesempatan untuk menyampaikan ide dan solusi. Atasan justru lebih suka meminta orang lain memberikan idenya.

Solusi: Menghadapi situasi tersebut, sebaiknya Anda menahan diri dan jangan “meledak” di ruang rapat. Bila ada kesempatan mintalah waktu dan tanyakan kepadanya secara personal apa alasan si bos memperlakukan Anda demikian.

4. Anda Dibiarkan Makan Gaji Buta

Sehari-hari di kantor tak melakukan apa-apa, namun gaji tetap dibayarkan. Kelihatannya enak, ya? Hati-hati, jika Anda tak melakukan apa-apa namun dibiarkan saja, ini artinya Anda tak dipercaya untuk mengerjakan proyek apapun, dan atasan pun membiarkan saja rapor Anda merah di mata HRD karena selama berbulan-bulan tak ada kontribusi kerja ke perusahaan. Hasilnya, jika perusahaan harus memecat pegawai dengan alasan penghematan atau perombakan struktur perusahaan, tebak siapa yang akan mereka pilih untuk dipecat?

Solusi: Jadilah proaktif. Jangan tunggu diberi pekerjaan, tapi mintalah pekerjaan pada atasan. Tanya pada rekan kerja Anda yang lain apakah ada proyek dan pekerjaan yang bisa Anda bantu sesuai dengan keahlian Anda. Kalau perlu, pikirkan ide-ide kreatif untuk suatu proyek atau program baru yang bisa Anda lakukan untuk kemajuan perusahaan, dan langsung jalankan sendiri jika sudah disetujui.

5. Anda Jadi Kambing Hitam

Anda selalu mendapat teguran dan menjadi kambing hitam bila ada kesalahan dalam bekerja. Padahal atasan tidak pernah mem-brief Anda saat melakukan pekerjaan tersebut. Kadang Anda ditegur di depan banyak orang, sehingga Anda merasa malu. Padahal Anda bukan hanya sendirian saat melakukan pekerjaan tersebut

Solusi: Anda bisa bertemu bos empat mata dan bertanya apakah ada maksud lain dari perlakuannya itu. Katakan bahwa Anda butuh kepercayaannya dalam melakukan pekerjaan dan juga minta dibimbing supaya tidak melakukan kesalahan.

6. Kesuksesan dan Kerja Keras Anda Tak Dianggap

Segala jerih payah yang Anda lakukan sama sekali tidak dihargai dan selalu diberi nilai minus. Padahal Anda sudah melakukan semua tugas sebaik mungkin. Sebaik apapun yang Anda lakukan, selalu saja ia mencari-cari kekurangannya. Padahal rekan kerja lain tidak pernah mengalami masalah yang sama.

Solusi: Hampir sama dengan solusi sebelumnya, Anda bisa mengajak bos bicara dan menanyakan kesalahan Anda. Jangan menggunakan pelantara untuk hal ini karena baiknya adalah komunikasi langsung.

Kalau semua solusi yang Anda lakukan tidak berhasil, mungkin saatnya Anda minta dipindahkan ke divisi lain (atau perusahaan lain?) dengan atasan yang lebih menghargai usaha Anda. Kerja keras saja tak cukup untuk meraih kesuksesan, karena sering kali nasib masa depan kita ditentukan oleh atasan. Jadi pastikan kita bekerja pada bos yang dapat membantu kemajuan karir kita. source

Penyebab Stress di Tempat Kerja dan Cara Mengatasinya

Saliagu - Tempat kerja adalah kadang kala sarang stress, sumbernya berasal dari kebiasaan kerja Anda sendiri. Tanpa Anda sadari, Anda mungkin telah menciptakan tekanan kerja berlebihan yang menyebabkan stress dengan salah satu kebiasaan di bawah ini.

1. Menunda Pekerjaan

Anda pasti sudah familiar dengan degup jantung meningkat dan keringat dingin yang mengalir saat tenggat waktu mendekat dan Anda belum juga menyelesaikan pekerjaan. Ada banyak alasan mengapa Anda menunda pekerjaan dan Anda tahu Anda seharusnya mulai saat ini juga, tapi entah mengapa sulit sekali menyingkirkan kebiasaan ini.

Solusinya: Jika Anda merasa tugas Anda terlalu sulit atau terlalu banyak untuk dikerjakan, coba pecahkan menjadi beberapa potong tugas kecil dan lakukan satu demi satu. Satu trik universal yang bisa Anda coba adalah menentukan sebuah tenggat waktu yang lebih awal dari tenggat waktu asli. 

2. Menuntut Kesempurnaan

Moto hidup Anda mungkin hanya satu: Tidak boleh ada satu nila yang merusak sebelanga susu. Semua harus sempurna! Tidak jarang Anda sampai mengulang-ulang pekerjaan hingga Anda merasa sudah mencapai standar Anda yang luar biasa tinggi. Kadang kala Anda juga menuntut orang di sekeliling Anda untuk memiliki standar tinggi yang sama.

Solusinya: Daripada Anda menyiksa diri karena satu titik yang menurut Anda kurang sempurna, mengapa tidak fokus pada usaha Anda atau kolega menyelesaikan tugas dengan baik dan aspek-aspek lain yang seharusnya Anda banggakan? Ingat, Anda bukan satu-satunya yang mampu menilai kualitas karya Anda dan semua orang punya standar berbeda-beda.

3. Mengiyakan Semua Pekerjaan Yang Diberikan Pada Anda

Entah karena segan menolak, padahal Anda hampir tenggelam di balik tumpukan pekerjaan Anda sendiri. Terkadang Anda malah terpaksa lembur untuk menyelesaikan semuanya.

Solusinya: Jika Anda tidak bisa menolak langsung, negosiasikan jumlah beban kerja atau tenggat waktu, terutama jika pekerjaan yang dihibahkan pada Anda sebetulnya tidak termasuk dalam tanggung jawab Anda.

4. Terlalu Pasrah Dengan Kondisi Kerja Yang Tidak Ideal

Kolega yang menyebalkan, bos yang kelewat menuntut, atau tempat kerja tidak menyenangkan memang sesuatu yang sulit dihindari. Mungkin Anda berpikir ya sudahlah, sabar sedikit, yang penting Anda fokus bekerja. Padahal menurut riset yang dilakukan oleh Cambridge University, hubungan interpersonal di tempat kerja yang kurang ideal adalah salah satu kontributor stress terbesar di tempat kerja. Jika tidak mengambil langkah untuk mengatasinya, lama-kelamaan Anda akan merasa tertekan karena harus berada di lingkungan yang tidak kondusif berjam-jam dalam sehari.

Solusinya: Setiap orang tentu punya prioritas berbeda, namun jika kesehatan fisik dan mental Anda mulai terganggu karena lingkungan kerja tidak mendukung, coba hampiri departemen HR untuk membahas permasalahan serius. Tidak ada yang mewajibkan Anda untuk bertahan bekerja di tengah kondisi kerja yang buruk.

5. Overthinking

Anda sering memikirkan kembali keputusan dan langkah yang Anda ambil bahkan jauh sesudah proyek atau tugas selesai. Anda terus menelisik pilihan Anda dan kesalahan. Tidak jarang Anda terus menerus berpikir "Andaikan..." dan mempertanyakan ulang sampai sebelum tidur.

Solusinya: Kami mengerti kalau Anda ingin mengambil keputusan yang tepat seperti si perfeksionis di nomor 2. Jika Anda telah melakukan persiapan dan riset yang memadai, yakinlah pada diri sendiri bahwa Anda telah melakukan pilihan yang benar saat itu. Setelah proyek atau tugas selesai, stop memikirkan hal-hal yang tidak bisa diulang kembali karena hanya akan menambah stress tidak perlu. Anda boleh merefleksikan kesalahan untuk dipelajari sebagai pengalaman, tapi jangan sampai Anda tidak bisa move on.

6. Kurang Proaktif

Anda merasa kalau Anda bekerja dengan baik, bos juga akan memperhatikan, hanya saja Anda tidak kunjung dipromosi atau mendapat kenaikan gaji. membuat Anda frustrasi karena merasa kurang diapresiasi padahal mungkin Anda hanya perlu bertanya.

Solusinya: Apa yang Anda inginkan, go for it. Terkadang, tidak ada yang akan menawarkannya pada Anda jika Anda tidak aktif mengejarnya. Ingat saja Anda juga harus siap dengan bukti-bukti bahwa memang sudah saatnya Anda mendapat kenaikan gaji atau dipromosi. source

11/09/2015

10 Penyakit Serius yang Sering Diderita Pegawai Kantoran

Saliagu - Batuk dan pilek saja tak ada apa-apanya. Kalau Anda termasuk workaholic dan bekerja lebih dari 8-9 jam sehari, hati-hati. Kelelahan fisik bisa membuat kerja organ tubuh Anda terganggu, dan kelelahan mental akan membuat Anda mudah mengalami stres, yang kemudian menurunkan kekebalan tubuh. Akibatnya, penyakit yang bisa menyerang bukan lagi sekadar batuk dan pilek, tapi jauh lebih serius.

Berikut ini 10 penyakit serius yang sering diderita pekerja kantoran, yang harus Anda waspadai.

1. Gangguan Jantung
Jika Anda sering lembur atau bekerja melebihi waktu kerja standar yang ditetapkan, berhati-hatilah terkena penyakit jantung lebih dini. Serangan jantung bisa terjadi dengan tiba-tiba dan menyebabkan kematian.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di Amerika Serikat (AS), risiko penyakit jantung dan stroke akan meningkat 80% akibat bekerja lembur.
2. Maag
Kadang demi menyelesaikan tugas yang hampir selesai atau mengejar deadline, Anda lebih memilih menunda makan sampai tugas tersebut tuntas. Padahal menunda makan di saat Anda lapar akan membuat pencernaan Anda cedera.
Jika sudah begitu, maka masalah pencernaan, seperti diare, mual hingga maag akan datang. Nah, jika telat makan ditambah asupan air kurang, kondisi pencernaan Anda akan semakin parah. Hati-hati ya, sakit maag akut dan berulang kali kambuh juga bisa berakibat fatal.
3. Batu ginjal
Ingatlah untuk banyak minum apalagi di ruangan ber-AC, jangan lupa untuk berjalan-jalan sebentar setelah duduk lama dan jangan juga menahan buang air kecil karena itu bisa menyebabkan Anda terkena batu ginjal.
Jika Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan yang terlalu tinggi kalsium, kaya kandungan asam oksalat atau tak larut dalam tubuh, dan makanan yang banyak mengandung protein hewani, peluang terkena penyakit ini makin besar.
Batu ginjal akan membuat penderitanya merasakan nyeri sangat hebat saat buang air kecil. Batu ginjal yang ukurannya kecil masih bisa dipecahkan dengan gelombang ultrasonik atau diangkat dengan teknik endoskopi, tapi kalau sudah besar maka perlu diangkat dengan cara pembedahan.
4. Obesitas
Jika Anda jarang bergerak di kantor, ditambah sulit mengontrol kebiasan makan ketika bekerja, potensi Anda menderita obesitas juga lebih tinggi.
Kalau Anda suka lembur maka risikonya semakin tinggi lagi lantaran kurang istirahat bisa menyusutkan kadar leptin di tubuh, yang berfungsi untuk menekan nafsu makan Anda. Rendahnya kadar leptin akan membuat Anda terus merasa lapar dan akan memakan apapun tanpa memperhatikan kandungannya.
5. Diabetes
Jika salah satu dari orangtua atau nenek-kakek Anda mengidap diabetes, Anda juga memiliki risiko yang sama. Nah, risiko tersebut akan jadi lebih tinggi jika Anda jarang berolahraga dan terbiasa ngemil, makan dan minum di depan komputer.
Kalau makanan dan minuman yang Anda konsumsi mengandung banyak karbohidrat, darah Anda akan dipenuhi gula. Jika Anda termasuk orang yang kurang tidur dari jam normal, kemampuan tubuh memproses gula pun menjadi buruk, sehingga risiko diabetes semakin besar lagi.
Perlu Anda perhatikan bahwa datangnya penyakit ini, biasanya ditandai dulu dengan kegemukan. Jadi, kalau kamu mulai gemuk atau bahkan obesitas, waspadalah. Penyakit diabetes bisa saja mengintai.
6. Tifus
Penyakit ini memang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi yang biasanya datang dari makanan dan minuman yang tidak bersih. Tapi menurut data perusahaan asuransi, sebagian besar klaim perawatan rumah sakit yang mereka bayarkan untuk karyawan di kantor adalah untuk penyakit tifus. Sepertinya kesibukan bekerja membuat banyak karyawan tak memperhatikan makanan dan kurang berhati-hati memilih makan siang serta camilan.
Jika daya tahan tubuh tinggi, sistem imun Anda bisa mengusir bakteri penyebab penyakit. Namun kebanyakan bekerja, stress, dan kecapekan, akan membuat daya tahan tubuh menurun, dan satu suap saja makanan yang mengandung bakteri bisa membuat Anda terbaring di rumah sakit selama satu minggu.
7. Spondilitis
Mungkin namanya cukup asing bagi Anda, tapi penyakit ini adalah sejenis sakit punggung nonspesifik, yang jauh lebih serius dibanding penyakit punggung biasa dan sangat sulit disembuhkan.
Bagi Anda yang sering bekerja di belakang meja atau di depan komputer selama berjam-jam tanpa istirahat cukup, peluang menderita penyakit ini bisa makin besar.
Jika tulang belakang Anda terlalu banyak mendapat tekana, ia akan membengkak dan berisiko besar menderita spondilitis serviks. Penyakit ini bisa membuat penderitanya tidak mampu bergerak bebas dan hanya terbaring di tempat tidur.
8. Wasir
Penyakit ini bisa disebabkan terlalu banyak duduk atau berdiri, kurang minum dan serat, serta mengangkat beban terlalu berat. Ditandai dengan munculnya benjolan di sekitar anus dan akan membuat penderitanya mengeluarkan darah ketika buang air besar dan setelahnya akan membuat tidak nyaman ketika duduk.
9. Mengganggu kesuburan
Banyak pekerja pria melakukan kerja lembur untuk menambah penghasilan. Padahal jika itu sering dilakukan akan menggangu gangguan kesuburan, seperti memicu terjadinya disfungsi ereksi, penurunan jumlah sperma dan gairah seksual hingga kemandulan.
Nah, jika selama ini kamu sering lembur dan belum juga mendapat keturunan, mungkin salah satu penyebabnya karena Anda memang kurang istirahat atau tidur. Karena itu, coba rilekskan tubuh Anda, dengan berhenti kerja lembur sementara waktu untuk program memiliki anak.
10. Insomnia
Masalah lainnya yang diakibatkan dari kerja lembur adalah insomnia. Biasanya penyakit ini dipicu karena paksaan dari dalam diri untuk tetap terjaga demi bisa menyelesaikan tugas sebelum batas waktu berakhir.
Untuk membuat terjaga dan melawan rasa kantuk, kemungkinan Anda akan lebih sering minum kopi atau merokok. Konsumsi kopi dan rokok yang terlalu sering dan tidak di waktu yang tepat akan merusak pola istirahat, dan menimbulkan berbagai penyakit lain dalam tubuh.
Jika pekerjaan Anda memang menuntut untuk berada di kantor cukup lama, dengan tingkat stress yang cukup tinggi, jangan sampai Anda melupakan kondisi diri sendiri. Jangan abaikan gejala fisik tak biasa yang Anda rasakan. Hindari pemicu stres, banyak minum, makan makanan yang sehat, rajin berolah raga, dan jangan lupa sempatkan istirahat fisik dan pikiran.